1.Desa/Kota tanpa sinyal
Yang pertama yaitu Green Bank.Desa ini terletak di pocahontas county negara bagian virgina barat,Amerika Serikat.Keunikan dari Green Bank ini merupakan salah satu tempat hunian yang tenang di bumi karena di sana tidak terdapat sinyal sama sekali dari sinyal wifi,telepon,bahkan radio dan televisi pun tidak dapat tertangkap di Green Bank.
Tapi jangan salah tempat ini sebenarnya bukan tempat terpenci/yang terisolasi atau buta tekhnologi Kota ini justru menjadi rumah bagi teleskop radio terbesar di bumi, Robert C. Byrd Green Bank Telescope (GBT).
Keberadaan GBT inilah yang menjadi alasan utama tidak boleh adanya gelombang elektromagnetik lain di kota itu. Emisi sekecil apapun yang berasal dari gelombang radio maupun ponsel dapat mengganggu kerja GBT. Link Sumber: KLIK SINI
Yang kedua ini merupakan desa yang di huni oleh suku uros yang berbatasan antara negara Peru dan Bolivia.Desa ini berada di tengah danau Titicaca yang merupakan danau tertinggi di dunia dengan berada di ketinggian 3.821 M di atas permukaan laut dan berdekatan dengan Gunung Alpen yang merupakan gunung terpanjang di dunia.Suhu di Danau Titicaca sektiar 10-14 derajat celcius.
Membuat daratan di tengah danau memang tidak mudah Untuk menghindari bangunan rumah itu terbawa arus, maka lapisan-lapisan rumput ilalang dijadikan satu dan diikatkan pada tali panjang sebagai jangkar penambat di dasar danau. Setiap enam bulan sekali mereka harus membuat bangunan rumah yang baru dengan mengganti ilalang yang sudah lama yang telah rusak dan busuk.
Sumber: Klik disini
3.Desa/Kota Perempuan
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (27/8), kota itu menjadi kota/desa menarik bagi kaum bujangan.
Beberapa perempuan di Noiva do Cordeiro ada yang sudah menikah dan punya keluarga, namun suami mereka dan putra mereka berusia di atas 18 tahun bekerja di luar kota dan hanya boleh pulang di akhir pekan.
Itu berarti kaum hawa benar-benar berkuasa di semua bidang kehidupan di kota/desa itu sehari-hari, dari mulai bertani hingga urusan agama. Mereka bahkan bilang hidup mereka lebih baik tanpa kaum laki-laki.
"Ada banyak hal perempuan melakukan sesuatu lebih baik dari laki-laki. Kota/desa kami lebih cantik, lebih rapi, dan jauh lebih harmonis daripada jika diurus kaum pria," kata Rosalee Fernandes, 49 tahun.
"Ketika ada perselisihan, kami menyelesaikannya dengan cara kaum perempuan, yaitu mencari kesamaan ketimbang perbedaan.
Kami berbagi semuanya di sini. Bahkan tanah tempat kami bekerja. Tak ada kompetisi di sini. Satu untuk semua dan semua untuk satu."
Mereka mengaku baru saja membeli televisi layar datang berukuran besar supaya bisa menonton opera sabun bersama-sama.
Tapi ada satu masalah tak bisa mereka selesaikan di kota/desa itu.
Nelma Fernandes, 23 tahun, mengaku sangat sulit bagi para tetangganya yang cantik-cantik itu mencari calon suami.
"Di sini satu-satunya pria kami temui adalah sudah beristri atau masih keluarga kami, semuanya sepupu. Saya belum pernah mencium laki-laki sejak lama," kata dia.
"Kami semua memimpikan bisa jatuh cinta dan menikah. Tapi kami suka tinggal di sini dan tidak mau meninggalkan kota/desa ini buat mencari suami."
Link Sumber = Klik Disini
4.Desa/Kota Orang Kuat
Inilah dua desa di negara India yang terkenal sebagai desa 'pria kuat'. Pasalnya dilaporkan Oddity Central desa Asola dan Fatehpur Beri memang dipenuhi pria-pria berotot. Saat ini, hampir 90 persen laki-laki dari desa itu bekerja sebagai bodyguard di klub-klub malam di kota-kota terdekat seperti New Delhi. Sisanya membentuk tubuh untuk mempersiapkan diri sebagai atlet profesional.
"Di desa ini, tidak ada seorang anak lelaki pun yang tidak pergi ke gym," kata Vijay Pahelwan, kepala pelatih di akhada, sebutan untuk gym. "Semua anak laki-laki berolahraga. Mereka sangat berhati-hati terhadap tubuh mereka. Tidak ada yang mengonsumsi minuman keras atau tembakau. "Kebanyakan anak laki-laki mengikuti gulat pada usia yang sangat muda dengan harapan bisa mengikuti ke Olimpiade. Jika gagal mereka biasanya lantas banting setir menjadi tukang pukul atau bodyguard.
"Di desa ini, tidak ada seorang anak lelaki pun yang tidak pergi ke gym," kata Vijay Pahelwan, kepala pelatih di akhada, sebutan untuk gym. "Semua anak laki-laki berolahraga. Mereka sangat berhati-hati terhadap tubuh mereka. Tidak ada yang mengonsumsi minuman keras atau tembakau. "Kebanyakan anak laki-laki mengikuti gulat pada usia yang sangat muda dengan harapan bisa mengikuti ke Olimpiade. Jika gagal mereka biasanya lantas banting setir menjadi tukang pukul atau bodyguard.
Link Sumber : KLik Disini
5.Desa/Kota boneka
Ayono Tsukimi merupakan yang membuat banyak boneka tersebut"Mereka (boneka-boneka) membawa kembali kenangan," kata Ayano.Ia kemudian menujukkan puluhan boneka seukuran manusia memadati sudut-sudut rumahnya.Tiap kali ada tetangganya yang meninggal atau meninggalkan desa, Tsukimi akan segera membuat boneka tiruan mereka, lalu memposisikan boneka-boneka tersebut seperti sedang melakukan aktivitas yang biasa dilakukan oleh tetangganya. Ia membuatkan boneka anak-anak dan guru untuk diletakkan di gedung sekolah , boneka para manula lengkap dengan kursi roda yang sedang menunggu bus di halte, dan berbagai boneka anak-anak serta orang dewasa yang tampak sedang beraktivitas di rumah mereka.
No comments:
Post a Comment